{"id":2359,"date":"2018-07-26T22:54:50","date_gmt":"2018-07-26T15:54:50","guid":{"rendered":"https:\/\/duniatata.com\/?p=2359"},"modified":"2018-07-26T22:54:50","modified_gmt":"2018-07-26T15:54:50","slug":"jurnal-ekspedisi-d-2-bermain-di-air-asin","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/duniatata.com\/jurnal-ekspedisi-d-2-bermain-di-air-asin\/","title":{"rendered":"Jurnal Ekspedisi D-2: Bermain Di Air Asin"},"content":{"rendered":"
\u201cAdik-adik.. Bangun yuk..\u201d<\/p>\n
Suara lirih Kak Shanty membangunkanku. Semalam, kami memutuskan agar aku, Katya, dan Michelle tidur di ranjang atas. Kak Shanty tidur di kasur bawah, dan Adinda ingin tidur dibawah juga. Jadi ia mengeluarkan matrasnya dan meminjam sleeping bag milik Katya. Pagi itu\u2014agak ironisnya\u2014aku bangun duluan dari reguku. Perlahan aku membangunkan reguku untuk sholat bersama yang lain. Jujur, mereka suuuusah banget dibangunin. Setelah aku cuci muka dan yang lain sudah mulai bangun, aku mengunjungi kamarnya Regu Dublob dan menunggu yang lain sholat, bersama yang juga tidak sholat.<\/p>\n
Dengan keadaan setengah sadar, kami diminta untuk menyiapkan tas untuk kegiatan kami seharian ini. Bukannya malam menyiapkan tas, aku dan beberapa temanku malah bermain Tepok Nyamuk dengan kartuku. Tapi pada akhirnya, Kak Lala meminta kami untuk menyiapkan perlengkapan kami dulu, baru main lagi nanti.<\/p>\n
Ketika semua sudah siap, kami sarapan dulu di tempat yang sama seperti makan siang kemarin. Ditengah perbincangan dan rengekan kami karena kucing atau nasi goreng yang agak pedas, ada teriakan dan tertawa terebahak-bahak dari sisi lain meja panjang. Pada saat itu kami disediakan teh hangat\u2014atau mungkin lebih tepat panas. Dari asal tawaan itu datang, dapat dilihat Ali sedang mengangkat botol berwarna hijau yang berbentuk aneh dengan cairan berwarna coklat dalamnya. Ternyata itu botol Fakhri yang mengkerut karena panasnya teh yang ia masukan kedalamnya.<\/p>\n