{"id":2242,"date":"2018-03-23T20:11:59","date_gmt":"2018-03-23T13:11:59","guid":{"rendered":"https:\/\/duniatata.com\/?p=2242"},"modified":"2018-03-25T09:27:00","modified_gmt":"2018-03-25T02:27:00","slug":"menginap-dan-riset-di-kampus-ipb","status":"publish","type":"post","link":"https:\/\/duniatata.com\/menginap-dan-riset-di-kampus-ipb\/","title":{"rendered":"Menginap dan Riset di Kampus IPB H-1"},"content":{"rendered":"
Rabu (21\/3\/2018). Alarm dengan lagu “Dumb Dumb” – Red Velvet kembali membangunkan aku pukul 4.30 pagi. Aku keluar kamar tidur untuk mandi, dan menyiapkan bekal makan siang. Selagi memasak, aku melihat grup WA Penggalang Oase.\u00a0Ternyata\u00a0rombongan dari Stasiun Buaran dan Kranji sudah berangkat ke stasiun masing-masing. Mereka memang berposisi lumayan jauh dari Stasiun Bogor (stasiun tujuan kami), tapi aku kaget mereka\u00a0berkumpul sepagi itu.<\/p>\n
Setelah sarapan, aku berangkat menggunakan Gojek. “Masalahnya”, selain dua tas yang kubawa (Satu tas besar, satu lagi berisi boots) aku juga diminta untuk membawa dua buah tongkat pramuka untuk upacara. Tapi walaupun sedikit rempong berhasil kubawa.<\/p>\n
Sayangnya, di kereta tidak boleh membawa barang yang melebihi tinggi satu meter, dan tongkat yang kubawa sekitar 1.5 meter. Aku sempet panik sebentar. Tapi pada akhirnya aku menitipkan tongkatnya ke seorang petugas, nanti sedikit lebih siang-an Tante Pratiwi akan mengambilnya. Kalau yang untuk upacara akan dibawakan oleh Anja dan Katya yang tidak akan naik kereta.<\/p>\n
Di Tebet sudah ada Trisha yang kemarin sudah janjian. Tadinya Hibban akan ikut dengan kami, tapi kami diminta untuk duluan. 100% kebetulan, kami berhasil satu kereta, satu gerbong bahkan, dengan rombongan Kranji+Buaran. Sebenarnya ada sedikit masalah dengan Nawra yang seharusnya juga bertemu di Manggarai. Tapi yang lain berjalan dengan lancar.<\/p>\n