Menginap dan Riset di Kampus IPB H-2

Kamis (22/3/2018). Alarm pagi ini bukanlah alarm handphoneku yang biasa. Melainkan suara teman-teman membangunkan kami untuk jelajah pagi. Kurang tahu itu pukul berapa, tapi yang pasti aku masih ingin tidur lagi. Tapi akhrinya aku ikut teman-temanku sikat gigi dan cuci muka di masjid.

Setelah penyegaran tubuh, kami dipanggil ke lapangan dimana kami bermain “Suit Hewan” hari sebelumnya. Kali ini, kami dibawakan dua buah bola berwarna merah dan kuning. Pagi itu kami bermain “Presiden dan Bodyguard”. Permainannya sedikit mirip dodgeball tapi layoutnya mirip dengan “Kucing-kucingan”. Di tengah akan ada dua orang, yang satu menjadi presiden, yang satu lagi menjadi bodyguard. Yang bodyguard harus menjaga presiden agar tidak sampai mengenai bola yang dilempari “penduduk”.

Permainan tidak berlangsung terlalu lama, setelah beberapa ronde kami diminta untuk membuat lingkaran dan setelahnya diberi makanan sesuai barisan. Makanan yang diberi adalah risol dan lemper. Sayangnya aku nggak bisa makan pedes jadi aku memberikan lempernya ke yang putra. Beberapa dari yang putri lain juga tidak bisa makan pedes, untungnya para putra mau menerimanya seperti macan yang amat sangat kelaparan.

Perkumpulan kami berakhir disitu, dan kami dipisah lagi per-regu untuk jelajah pagi. Reguku kembali berjalan menuju Taman Rektorat kemarin untuk mengambil cetakan tapak kaki yang dibuat kemarin. Setelah ditinggal semalam kami memeriksa dan mencoba untuk mengeluarkan cetakan kami dari tanah. Kami sempat panik karena gypsumnya sendiri belum terlalu kering. Tapi untungnya kami berhasil mendapatkannya tanpa terlalu menghancurkannya.

cetakan tapak hewan~

Kami tidak menetap terlalu lama, dan langsung balik. Ketika sudah sampai kami diberikan waktu untuk sarapan, jadi kami makan di kantin yang berbeda dari kemarin. Di kantin tersebut kami bertemu dengan yang lain yang juga sedang makan.

Setelah makan kami berkumpul lagi di aula untuk membuat rangkuman dari penejelajahan kami. Kami diberikan kertas karton besar yang digunakan untuk menggambar tempat penjelajahan kami. Aku ditugaskan untuk mengambar Taman Rektorat, dan yang lain menggambar binatang-binatang yang kami temukan. Ketika waktu sudah habis, kami diminta untuk presentasi per-regu.

regu raflesia! Kami bau~

Kegiatan setelahnya adalah mengenal jenis-jenis bahan bakar dan juga cara membuat api unggun. Ada tiga kategori bahan bakar yang diajarkan pada kami, bahan bakar padat, cair, dan gas. Untuk yang padat, contoh yang diberikan adalah parafin. Bentuk dan rasanya seperti lilin balok. Kalau yang cair contohnya adalah citrus spiritus. Cairannya tipis dan bening tapi tidak bisa diminum. Bila diberi api dia akan ikut terbakar. Terakhir adalah gas yang biasa di kalengan, untuk kompor.

“belajar”

Setelahnya kami juga diaajarkan cara membuat api unggun hanya dengan hal-hal alam + korek gas. Ada beberapa “level” kebesaran bahan bakar. Misalnya level satu adalah sarang burung, atau mungkin kayu yang sudah diserut kecil-kecil. Level selanjutnya mungkin ranting-ranting kecil, dan level selanjutnya akan lebih besar lagi tapi bertahap. Ketika kami mencoba bikin, reguku gagal karena sepertinya terlalu buru-buru dan mengambil ranting-ranting yang terlalu besar.

berusaha

Seharusnya kami memasak juga diluar, tapi karena tiba-tiba gerimis kami pindah ke aula. Awalnya kami mau bikin tempe orek, tapi karena tempenya ternyata busuk, kami membuat telur orak-arik, dan juga sayur sop, dan tentunya nasi.

Aku sih senang-senang saja dengan nasinya sangking senangnya aku makanin terus, sebenernya laper sih. Tapi bagiku telurnya kebanyakan bawang, terus sayurnya kurang berasa atau mungkin asin. Sebenarnya masak-masakan itu lomba, dan yang menang adalah regu Katelia yang mendapatkan semangka~ Dengan baik hati, mereka membagi-bagikan semangkanya ke kami semua.

onion egg + souper

Setelah memasak, kami diminta untuk beres-beres tas karena kami aka langsung pulang setelahnya. Kami juga dikembalikan handphonenya agar bisa kordinasi dengan orangtua tentang caranya pulang. Ketika semuanya sudah siap, kami pergi berjalan menuju gerbangnya IPB. Ketika berjalan, ternyata Coki, seekor anjing yang kami selalu bermain dengan di IPB, mengikuti kami terus. Tadinya aku kira dia akan mengikuti hanya sampai gerbang, tapi ternyata juga sampai tempat kami naik angkot.

Kami menyewa tiga angkot untuk ke Stasiun Bogor. Di Stasiun Bogor ada beberapa yang dijemput, ada juga yang perlu naik kereta dulu sampai sebuah stasiun tertentu. Di kereta sempat ada sedikit masalah lagi karena ada yang ketinggalan lagi. Tapi untungnya semua dapat pulang dengan selamat.

Share this post