Little Farm Girl

Namaku Emi dan aku seorang anak petani, aku tinggal jauh… Sekali dari kota, sekolahku di tengah-tengah kota, lama sekali jika ingin ke sekolah, sekolah mulai jam 7, aku harus berangkat dari jam 5 jika tidak ingin terlambat, sekolah selesai jam 3, tapi jam segitu aku harus langsung pulang, jadi tak ada waktu untuk main ke rumah teman, atau mungkin belanja sebentar, wah nggak bisa! Kalau enggak binatang-binatang yangku jagai terlambat makan!

Aku selalu tidak ingin diketahui bahwa aku tinggal di peternakan, malu dong!!! Aku selalu ditanyai teman-temanku “Kok nggak bisa sih mampir sebentar kerumahku?” Atau “Kenapa? Kita kan hanya ingin ke toko sebelah, nggak perlu langsung pulang kan?” Ya begitulah hari-hariku di sekolah.

O ya! Jangan lupa Rie! Namanya mungkin lucu dan dia juga sangat cantik tapi dia sombong dan selalu menjahili, bagaimana? Walau pun badannya tak besar tapi dia selalu tahu Gossip-gossip tentang teman-temannya atau selalu menyalahi teman-temanya misalnya , Loli, anak yang periang sekarang sangat pendiam, alasanya begini, hari ini festival kue dan semuanya memasak kue, Rie meminta Loli untuk membawanya ke meja depan, tapi saat dilaksanakan dengan sengaja Rie menyegol tangannya dan akhirnya kue Rie jatuh! Tidak salah lagi Loli langsung dimarahi karena kue Rie yang kelihatannya super enak tidak bisa dimakan lagi deh! Dan hasilnya oleh ‘fans’nya Rie dia di lempari banyak lumpur, dan sejak itu Loli hampir tak pernah lagi ke sekolah kita.

“Aku sangat kasihan pada Loli tapi mengapa dia sangat malu ya? Aku kan selalu kena lumpur dan tidak pernah menghilang seperti itu kok!” Kataku sambil ngomong-ngomong sendiri, tapi akhirnya aku mengetahui rasanya, suatu hari setelah kelas mati-matika Rie teriak dan bilang “Eh kalian tahu tidak? Emi tinggal di peternakan yang kotor, aku kemarin nggak sekpngaja melihat Emi bekerja di situ, bajunya lusuh, tangannya kotor, apalagi sepatunya! Sepatu bagusnya itu dikotori sampai, Eee… Aku tidak ingin memikirkanya” aku langsung kaget! Orang-orang juga!

“Wahh wahh ternyata perempuan cantik ini tinggal di peternakan yang kotor ya Eww…” Kata Ria “Pantesan di ajak pergi nggak ikut! Sibuk main sama babi!” Kata Winni, yang lain langsung ketawa, aku ketika mendengar semua itu langsung lari keluar dari kelas sambil berpikir “Begini ya rasanya Loli waktu itu, Rie memang sangat mengesalkan!!” Mobil jemputan sudah datang! Aku langsung pulang dengan mobil jemputan.

Besok nya teman-teman ku menyamperiku dan berkata “Ini dia! Anak petani yang kemarin, pasti tadi habis memberi makan kuda berlumpurnya” kata John “Hahaha dan juga babinya!!!” Kata yang lain-lain “Kudaku tidak berlumpur!!!” Kataku dengan marah “Benarkah? Coba saja kita lihat besok, mumpung hari sabtu!” Kata Rie dari belakang “Iya iya itu betul ayo kita lihat peternakan kotornya pasti menjijikan” jawab Mimi, aku tak mengatakan apa-apa sampai aku dirumah, sampai dirumah ada telfon yang mengangkat mamaku, “Halo? Ini siapa? Oh halo dek Rie, ada apa? Ohh…. Ok sepertinya menyenangkan.. Terima kasih” Oh no….

Besoknya teman-temanku benar-benar datang! Untung aku sudah siap! Mereka langsung terpesona!! “Wahh Peternakan mu besar sekali! Wah tanamannya juga subur! Kamu hebat Emi!” Kata Winni “Iya, udaranya sejuk sekali!” Kata Mimi “Hehehe… terima kasih ya… Kita metik apel dan strawerry yuk! Lagi berbuah lhoo!” Kataku “Wahhh Terima kasih” kata teman-temanku, bagaiman dengan Rie? Dia tidak mengatakan apa-apa, dia terlalu malu untuk mengatakan apa-apa.

20150203-193638.jpg

Share this post