Kemping Ceria~ D-3

Pagi ini, seperti kemarin, para putra berteriak-teriak diluar tenda pada pukul 4.30 pagi. Tanpa terasa malamnya hujan, dan hujannya membuat udara pagi suaanggat dingin. Jadi waktu yang lain pergi sholat subuh, aku menari dan menyanyi dengan pelan untuk menghangatkan tubuh.

Rencananya pukul 7.30 kami semua akan berangkat jalan menuju Air Terjun Cibadak. Persiapan yang dilakukan sebelumnya adalah sarapan dan bersih-bersih, karena setelahnya kami akan pulang ke rumah masing-masing.

Diperjalanan kesana aku memiliki perasaan bahwa aku sudah pernah kesana sebelumnya. Dulu memang pernah kemping dan mendaki ke air terjun di daerah Loji juga bersama OASE, tapi sayangnya otakku lumayan pelupa jadi lupa-lupa-ingat. Tapi ternyata benar! Air terjun tujuan kami sama dengan yang pernah beberapa dari kami kunjungi. Nggak tahu kenapa, tapi aku jadi semangat b a n g e t. Melihat lagi tempat yang kami lewati sebelumnya dan mengulangi memori-memorinya membuatku kangen dengan yang lain :(.

Suatu kebiasaan yang kumiliki kalau sedang jalan bersama teman-teman adalah berjalan dibelakang. Jadi lama kelamaan aku tertinggal dan malah jalan bersama regu dibelakangku. Perjalanan yang menanjak membuatku sangat lelah. Tapi ketika sedang lelah-lelahnya, suara air terdengar jelas, dan air terjun mulai terlihat! Kami langsung mendapat kembali tenaga dan meneruskan perjalanan sampai ke air terjun.

smol

Sampai air terjun, terlihat yang lain sudah mulai berendam dan nyipratin satu sama lain. Tadinya aku ingin nybur sedikit, tapi karena baju ganti sudah habis aku hanya merendam kaki. Kami juga diusulkan untuk mencoba meminum air disana. Terus ditanya:

“Rasanya gimana?”

“Kayak air”

Ada manis-manisnya dikit sih… Tapi pada akhirnya kami tidak bermain-main terlalu lama. Setelah 1 jam (?) bermain-main di air, kami memulai perjalanan balik ke area kemping. Perjalanan turunnya seperti yang bisa ditebak jauh lebih cepat. Kerna kami tidak perlu memanjat dan hanya perlahan turun mengikuti gravitasi. Perjalanan juga terasa lebih cepat karena aku jalan sambil ngobrol dengan Anja.

Dalam perjalanan balik, kami sempat belok sedikit dan mengunjungi Suaka Elang. Di Suaka Elang kami sempat melihat dua elang didalam kandang masing-masing. Ketika kami meneruskan rute untuk kembali ke area kemping, kami melewati jalan yang berbeda melewati jembatan tinggi dan sejenis kebun.

Dalam perjalanan, kami bertemu dengan kakak pembina yang terlihat gelisah. Ternyata Husayn, Alevko, dan Ali “hilang”. Mereka tidak bersama rombongan kami, tapi juga belum sampai di area kemping. Saat sudah sampai di tenda masing-masing dan sedang beres-beres, Husayn, Alevko, dan Ali datang sambil tertawa-tawa. Katanya mereka terpisah dari rombongan dan pergi “jalan-jalan”.

regu yang tendanya paling berisik malem-malem

Kami sampai di perkebunan Loji Nenek sekitar pukul 11. Semuanya sudah mulai membereskan tas dan merobohkan tenda masing-masing. Di tengah-tengah acara merobohkan tenda, kami dipanggil untuk berkumpul di aula.

Di aula, kami mengikut acara penutupan. Kami berbagi kesan tentang kemping ceria dan diberi sertifikat. Di kesempatan ini juga kami berbagi kontak dengan komunitas lain. Beberapa dari kami sebenarnya ada yang ingin menetap dan kemping lebih lama lagi, tapi sayangnya sudah waktunya pulang.

Kami mengambil beberapa foto per regu dan mengangkat tas, tenda, matras, dan tongkat sambil berlomba dengan hujan yang mulai turun. Dibawah tronton sudah menunggu, dan siap untuk mengantar kami pulang.

regu yang tendanya paling berisik malem-malem (2)

Credit foto: Kak Putri Anisa

Share this post