Kemping Ceria~ D-2

Aku lupa waktu itu apaah kami sudah tidur dan bangun lagi pada pukul 3 atau kami memang bangun sampai pukul 3, tapi pukul 3 tenda kami tiba-tiba berisik lagi. Tetapi pada untungnya menjadi tenang lagi karena semuanya tidur kembali.

Semuanya tenang sampai teman-teman putra kami yang amat baik hati teriak-teriak diluar tenda, membangunkan semuanya. Ketika aku keluar dari tenda, langit diluar masih sangat gelap. Pagi itu d i n g i n sekali, untungnya abu hangat bekas kemaren api unggun masih ada untuk menghangatkan badan. Setelah nongkrong di dekat api unggun dan menari-nari, akhirnya aku berani membuka jaketku.

Kegiatan pertama hari ini adalah… Senam pagi~ yang dipimpin oleh Kak Opal, Husayn, dan Alevko. Awalnya kami hanya streching, tetapi setelahnya diminta push-up dan plank yang membuat beberapa orang lesu. Setelah plank kami bermain sebuah permainan yang diusulkan Kak Opal yaitu “Suit Revolusi”. Kami mulai dengan menjadi telur, kita harus suit dengan orang yang memilik pangkat yang sama dengan kita. Jika menang pangkat selanjutnya adalah ular, setelah ular menjadi badut, setelah badut menjadi dewa. Jika kalah suit kita berubah lagi jadi telur.

Sudah jadi dewa sayang sekali harus kembali jadi telur :((

Untuk kegiatan selanjutnya kami diminta untuk mengenakan kaos putih yang memang sudah diminta untuk dibawa. Setelah sarapan dan bersih-bersih, kegiatan selanjutnya dilaksanakan. Kami dibimbing keliling perkebunan organik Loji Nenek dan mencoba membuat kompos, membibit, menanam, dan juga memanen pakcoy keriting.

pakcoynya keriting, kayak rambutku :))

Setelah memanen, setiap regu diminta untuk memasak untuk tambahan makan siang. Karena betapa dikit variasi bahan-bahanya kami sempat kebingungan dan ada masalah dengan kompor yang Katya bawa. Pada akhirnya kami berhasil memasak sesuatu yang tidak terlalu buruk :9.

“berusaha”

Kegiatan selanjutnya adalah kegiatan yang sangat kusukai! Kami membuat rumah boneka dari kardus <3. Kami diberikan kardus besar yang perlahan kami tandai dan potong dengan cutter. Tadinya kami bergantian memotongnya, tapi lama-lama hanya aku yang motong dan yang lain menyatukan semuanya menggunakan lem dan selotip kertas.

lemnya lengket ya

Selanjutnya kami melakukan kegiatan terpisah antar regu. Ada 3 pos, di pos pertama kami belajar tali temali. Kami belajar caranya membuat simpul jangkar dan simpul pangkal. Dengan kedua kemampuan tersebut kami berhasil membuat tandu yang dapat dinaiki Alya karena tubuhnya paling kecil. Sayangnya tandu milik kami terlalu sempit jadi rada kurang nyaman.

Di pos kedua, kami diperkenalan dengan kompas. Kami diminta untuk membidik dari satu titik ke titik lain dan menghitung jaraknya. Karena aku sudah pernah belajar tentang kompas beberapa kali sebelmnya, aku hanya membantu yang lain. Dengan hasil pembidikannya, kami dapat membuat denah. Kebetulan kami juga diberi tugas oleh kakak Sekala untuk membuat denah, jadi materi yang kami dapatkan sangat berguna.

Pos ketiga yang mungkin menjadi favorit banyak dari kami adalah panahan. Kami diberikan 3 jenis busur dan menembak ke target yang tidak terlalu jauh, ± 3 meter. Aku hampir selalu mengenai bantalannya, tapi sayangnya selalu di merah.

Aku pengen lihat Agla memanah tapi kita beda regu :((

Malamnya kami berkumpul lagi di aula untuk malam literasi. Kami diminta untuk bercerita tentang hal yang paling disukai selam kemping. Reguku memutuskan untuk bercerita tentangnya dengan cara memberi gambar seperti presentasi. Menurutku semua yang presentasikan malam itu keren semua, tetapi yang paling lucu adalah drama dari regu Burung Hantu.

Awalnya mereka sempat malu karena tidak ada yang mau memulai pembukaannya, jadi agak meragukan gitu. Ketika dimulai, Alevko mengenakan buffnya di rambutnya yang membuatnya tampak sedikit lebih panjang. Ibrahim berdiri didepannya, kami semua diam menunggu apa yang akan mereka lakukan.

“Amelia jadilah istriku!!!” -Ibrahim

Tiba-tiba semua penonton tertawa terbahak-bahak dan “Amelia” menolak Ibrahim mentah-mentah. Selanjutnya terlihat Ibrahim menangis sambil memeluk kakinya Atala yang berperan sebagai ibunya. Kurang tahu apa yang Atala katakan tapi setelahnya Atala membuat gestur memanah kearah Alevko. Alevko tiba-tiba mengejar-ngejar Ibrahim seperti telah ditembak cupid.

“ibUU.. aMEliA ngGAk MaU jadI isTrIkU”

Tidak seperti malam kemaren, malam itu kami diancam :(. Nggak juga sih, cuman kami diminta untuk tidur sebelum pukul 10 karena esok kami akan berjalan jauh kearah air terjun. Jadi itulah yang kami lakukan.

Credit foto: Kak Putri Anisa

Share this post